Belakangan ini, banyak yang mulai mempertanyakan:
“Masih laku gak sih jualan kursus online?”
Ada juga yang bilang “Sekarang mah semua orang udah punya produk digital, gampang bikinnya, banyak sumbernya dan itu membuat gak menarik lagi.”
Tapi kalau Anda tanya pada saya—yang sudah menjual berbagai produk sejak 10 tahun terakhir dan tentunya sampai detik saat ini—jawaban saya sederhana:
“Kursus online tidak akan mati.”
Yang mati itu adalah kursus atau offer digital yang tidak memberi hasil apa-apa.
Yup,
Kursus yang hanya menyodorkan informasi, tanpa transformasi. Yang isinya video panjang, modul tebal, dan slide-slide tapi tidak membuat pesertanya berubah.
Kursus seperti inilah yang makin lama makin ditinggalkan.
Saya akan bahas dalam beberapa poin pentingnya.
Informasi Sudah Tidak Lagi Susah, Tapi Hasil (Outcome) Tetap Langka
Kita hidup di zaman di mana informasi ada di mana-mana (Gratis pula).
Anda bisa belajar Facebook Ads lewat YouTube.
Anda bisa belajar copywriting lewat thread Twitter.
Anda bahkan bisa belajar desain di TikTok.
Jadi kalau kursus Anda hanya menjual kumpulan informasi, maaf nilainya tidak terlalu berbeda dengan hasil browsing gratisan. Yang orang cari sekarang bukan lagi “materi sebanyak mungkin.”
Tapi hasil nyata.
Contohnya?
Bukan: “Offer ini berisi 35 video dan 10 modul.”
Tapi: “Dalam 30 hari, Anda bisa mendapatkan minimal 1 klien pertama Anda.” (Jelas dan terukur)
Orang Gak Beli Konten, Tapi “Identitas” Baru
Kalau Anda jualan offer digital (Kursus online misalnya), coba ubah cara pandang Anda.
Orang tidak beli karena mereka ingin tahu lebih banyak. Mereka beli karena mereka ingin menjadi seseorang yang berbeda.
Mereka ingin:
-
Dari freelancer pemula menjadi high-paying freelancer
-
Dari karyawan menjadi pebisnis digital yang menghasilkan dari sana
-
Dari gaptek menjadi creator produk digital atau business owner
Jadi yang mereka bayar sebenarnya bukan isi kursusnya tapi jalan menuju identitas baru itu.
Makanya, mulai sekarang, jangan lagi menjual isi.
Jual perubahan.
Analoginya, Offer Lama Seperti Peta. Offer Baru Seperti GPS.
Coba bayangkan Anda ingin ke sebuah tempat baru.
Lalu ada dua pilihan:
-
Anda diberi peta, lengkap dengan semua jalur. Tapi Anda harus cari dan baca sendiri.
-
Anda diberi GPS, yang tahu posisi Anda sekarang dan memandu langkah demi langkah.
Mana yang lebih membantu?
Nah, kursus gaya lama seperti peta, semua informasi diberikan, tapi bingung harus mulai dari mana. Sedangkan kursus transformasional seperti GPS: tahu titik awal Anda dan membawa Anda sampai ke tujuan.
Orang hari ini tidak butuh peta.
Mereka butuh GPS.
Contoh Nyata: Dua Kursus, Dua Hasil Berbeda
Saya pernah melihat dua orang beli kursus tentang bisnis freelance.
Yang pertama:
-
Harga Rp 299.000
-
Dapat 30 video, 3 PDF dan akses selamanya
Yang kedua:
-
Harga Rp 1.500.000
-
Dapat pendampingan mingguan, tugas, feedback dari mentor dan komunitas aktif
Setelah beberapa waktu berjalan.
Yang beli kursus pertama, baru nonton 3 video dan bingung harus mulai dari mana.
Yang ikut kursus kedua, sudah dapat klien pertama, bahkan mulai dapat testimoni.
Kenapa bisa begitu?
Karena kursus pertama hanya jual informasi. Kursus kedua jual transformasi + dorongan untuk bergerak.
Apa yang Bisa Anda Lakukan agar Kursus Anda Tidak “Ikut Mati”?
Berikut beberapa implementasi praktis yang bisa Anda lakukan jika ingin membuat kursus online Anda tetap relevan, hidup dan laku keras:
1. Fokus pada Hasil, Bukan Jumlah Konten
Tinggalkan narasi “jumlah video” atau “total jam pelajaran.”
Ganti dengan outcome hasil yang nyata, jelas dan terukur.
Contoh shiftingnya:
❌ “100 video lengkap belajar bisnis digital”
✅ “Bangun bisnis digital Anda dan dapatkan penghasilan pertama dalam 30 hari atau kurang”
Orang tidak membeli 30 video. Mereka membeli transformasi hidup.
2. Desain Perjalanan, Bukan Menjadi Gudang Konten
Alih-alih melempar semua modul sekaligus buat alur belajar step-by-step.
Misalnya:
-
Minggu 1: Temukan Niche Anda
-
Minggu 2: Bangun Landing Page
-
Minggu 3: Mulai Campaign Iklan
-
Minggu 4: Closing Klien Pertama
Berikan roadmap, nya, check progress, komunikatif untuk pertanyaan yang mungkin ada.
Jadi bukan tumpukan materi.
3. Berikan Akuntabilitas & Feedback
Tambahkan pendukung seperti:
-
Zoom mingguan
-
Grup komunitas
-
Tugas mingguan yang ditinjau
Tujuannya bukan hanya belajar tapi melatih komitmen dan kebiasaan baru. Tidak harus semuanya, tapi sesuaikan mana yang paling menurut Anda membantu mereka.
4. Buat Peserta Aktif, Bukan Pasif
Gunakan challenge, studi kasus, jadwal cek, worksheet atau simulasi nyata.
Contoh:
-
Kirim email pertama ke prospek
-
Bangun 1 halaman jualan
-
Publish 1 konten edukatif per hari selama seminggu
Aktivitas menciptakan pengalaman Dan pengalaman menciptakan hasil.
5. Jual Identitas Baru
Ubah narasi Anda dari “belajar X” ke “menjadi Y.”
Misalnya:
-
Dari “Belajar Rahasia Instagram Marketing”
-
Menjadi “Dapetin Income Dari Produk Digital Meskipun Gaptek”
Kesimpulannya—Kursus Tidak Mati. Tapi Harus Berevolusi
Kursus online tidak akan pernah mati selama masih ada orang yang ingin hidupnya berubah.
Tapi kursus yang hanya berisi informasi, tanpa arah, tanpa dukungan dan tanpa hasil—itu yang akan ditinggalkan.
Jadi, jika Anda saat ini menjual offer digital, pertanyaannya bukan lagi:
“Berapa banyak video yang saya siapkan?”
Tapi …
“Apa hasil yang bisa dicapai oleh client saya dan bagaimana saya bisa bantu mereka mencapainya?”
Versi untuk membuatnya lebih baik, tanyakan ini ke diri Anda (Ini pertanyaan yang selalu saya tanyakan ke diri saya):
“Jika saya hanya dibayar hanya setelah client saya mendapatkan hasilnya, maka kualifikasi client seperti apa dan apa saja yang perlu saya pastikan ada di offer saya untuk memastikan itu berhasil?”
Jadi …
Kursus online tidak sekadar berbagi ilmu.
Kursus online hari ini adalah sistem transformasi.’
Dan ketika Anda merancangnya dengan mindset itu maka bisnis Anda tidak hanya bertahan—tapi tumbuh dan dicari banyak orang dan bonus lainnya, Anda akan dibayar dengan layak sesuai value yang Anda bisa berikan.
Semoga bermanfaat ya.
Jangan lupa subscribe ke The Monday Growth Newsletter disini!
Tidak semua episode The Monday Growth Newsletter di postin melalui blog ini tapi bisa saja hanya melalui email.
Jadi pastikan Anda tidak ketinggalan tips dan insight eksklusif yang bisa membantu bisnis Anda berkembang.
Jika Anda suka konten ini saya sangat menghargainya jika Anda mau meluangkan waktu untuk memberikan feedback disini
See you.